Nama    : Muhamad Erik Taufik

Pangkat : Sertu 

NIM      : 20180322-E

Prodi     : Telkommil D4#3



Latihan 1

1.     Jelaskan tentang Network Centric Warfare, berikan contohnya dan gambar taktik yang sedang berkembang saat ini ?

       

                    Perang yang berpusat pada jaringan , juga disebut operasi yang berpusat pada jaringan atau perang yang berpusat pada jaringan , adalah doktrin atau teori perang militer yang berupaya menerjemahkan keuntungan informasi, yang sebagian dimungkinkan oleh teknologi informasi , menjadi keunggulan kompetitif melalui kekuatan jaringan komputer dari kekuatan-kekuatan yang tersebar secara geografis dan terinformasi. Itu dipelopori oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat pada 1990-an.

                    Istilah "peperangan yang berpusat pada jaringan" dan konsep terkait pertama kali muncul dalam publikasi Departemen Angkatan Laut, "Copernicus: C4ISR for the 21st Century." Gagasan tentang sensor jaringan, komandan, dan penembak untuk meratakan hierarki, mengurangi jeda operasional, menyempurnakan presisi, dan meningkatkan kecepatan perintah ditangkap dalam dokumen ini. Namun, sebagai konsep yang berbeda, peperangan yang berpusat pada jaringan pertama kali muncul di depan umum dalam artikel Prosiding Institut Angkatan Laut AS tahun 1998 oleh Wakil Laksamana Arthur K. Cebrowski dan John Garstka. Namun, artikulasi lengkap pertama dari ide tersebut terkandung dalam buku Network Centric Warfare: Developing and Leveraging Information Superiority byDavid S. Alberts, John Garstka dan Frederick Stein, diterbitkan oleh Command and Control Research Program (CCRP). Buku ini memperoleh teori baru peperangan dari serangkaian studi kasus tentang bagaimana bisnis menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan analisis situasi, mengontrol inventaris dan produksi secara akurat, serta memantau hubungan pelanggan.

Contoh yang perang yang menggunakan NCW saat ini adalah negara Amerika, Perkembangan teknologi informasi di dunia beberapa dekade terakhir membuat Amerika Serikat (AS) mengembangkan doktrin militer dengan berbasiskan teknologi informasi yang disebut sebagai “network centric warfare”. Ketika AS melakukan invasi ke Afghanistan sebagai bagian dari perang global melawan terorisme doktrin “network centric warfare” diuji untuk dapat mengatasi kondisi perang asimetris di Afghanistan dengan kemampuan superioritas informasi dan penggunaan kekuatan tempur (use of force) secara berjejaring yang dapat mengimbangi cara berperang Taliban dan Al-Qaeda yang terorganisir dengan tidak secara terstruktur hirarkis. Dalam kondisi interaksi strategis yang berimbang dalam kondisi perang asimetris ini, seharusnya AS dapat menetralisir Al-Qaeda dan Taliban dengan mudah dan cepat tetapi disparitas yang terjadi dalam perang asimetris di Afghanistan tidak hanya pada kekuatan militer namun juga pada disparitas status, ideologi dan struktural yang membuat tujuan operasi militer di Afghanistan belum sepenuhnya dapat dicapai oleh AS serta membuat perang berlangsung lama.





2.     Jelaskan tentang BMS dan berikan contoh penggunanya di taktik pertempuran infanteri AD dan berikan gambar networknya ?

                    Sebuah sistem manajemen medan perang Battlefield Management System (BMS) adalah sistem dimaksudkan untuk mengintegrasikan akuisisi dan pengolahan informasi untuk meningkatkan komando dan kontrol dari unit militer.

Dalam konsep peperangan modern, Battlefield Management System (BMS) kini jadi suatu kebutuhan, terlebih bila yang dihadapi operasi tempur berskala besar. Menyambung tulisan di Indomiliter.com sebelumnya, “Cegah Friendly Fire, Kavaleri TNI AD Adopsi Battlefield Management System Produksi Dalam Negeri,” maka yang tak bisa dilupakan dari hadirnya BMS adalah jaringan komunikasi wireless dengan tolak ukur dalam standar militer pada ketersediaan jaringan komunikasi yang aman dan mandiri.




3.     Bagaimana cara mengamankan komunikasi menggunakan PRC agar tidak dapat disadap oleh lawan !

        Ada banyak cara untuk mengamankan komunikasi atau informasi pada saat menggunakan PRC diantaranya:

        1.       Dengan menggunakan Teknik Hopping yaitu salah satu teknik spread spectrum dimana proses penebaran dilakukan dengan mengubah-ubah frekuensi gelombang pembawa secara periodik.

        2.       Dengan menggunakan frekuensi yang lebih besar.

        3.       Dengan menggunakan anti-jamming agar tidak mudah disadap oleh lawan.



Komentar